HyeSoosSong

20 Juni 2012


Berita soal klaim tari Tor-tor muncul akhir pekan lalu. Berita itu datang dari media Malaysia, Bernama. Dalam waktu singkat, kabar itu sudah sampai ke Indonesia.

Rencana Malaysia itu langsung membuat marah Indonesia, terutama warga Batak. Dari pejabat negara sampai masyarakat sama-sama bersuara lantang. Mereka kembali terusik karena kebudayaan dari Sumatera Utara ini mau dicuri.

Tidak ingin kehilangan, warga Batak langsung berbondong-bondong protes. Kedutaan Malaysia yang berada di Jakarta langsung menjadi sasaran.

Adalah Advokat Muda Peduli Budaya Bangso Batak. Kumpulan pengacara muda ini langsung menggeruduk kedutaan. Mereka mempertanyakan rencana pemerintah Malaysia.

"Menurut kami hal ini tidak berdasar karena Tor-tor dan Gondang (Sembilan) merupakan budaya Batak yang sangat sakral," kata Juru Bicara Advokat Muda Peduli Budaya Bangso Batak, Paltiada Saragih.

Tidak puas, mereka meminta dipertemukan dengan duta besar Malaysia untuk Indonesia Syed Munshe Afdzaruddin Bin Syed Hassan untuk klarifikasi. Waktunya pada Jumat 23 Juni.

Bukan hanya dari advokat, warga Batak lainnya juga mengungkapkan keprihatinannya. Mereka menggagas gerakan Rp 1.000 atau 'dembanSaribu' guna melestarikan budaya Batak.

"Kami prihatin. Ini tidak ada yang melestarikan budaya kita," ujar koordinator 'dembanSaribu' Efendy Naibaho.

Efendy menambahkan dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai pelestarian budaya Batak. Akan diadakan berbagai pagelaran, diskusi, opera dan lagu-lagu Batak. Diharapkan ke depan tidak ada lagi kebudayaan Batak yang dilupakan Halakhita (masyarakat Batak).

"DembanSaribu ini dimaksudkan untuk lebih fokus terhadap kebudayaan dan kesenian serta kuliner untuk membantu pelaku-pelaku budaya, kesenian dan kuliner tersebut dalam peningkatan kinerjanya," kata Efendy.

Dia pun berupaya untuk menggalang setiap potensi masyarakat untuk melestarikan budaya Batak. Seluruh sumbangan dan masuk akan dikelola dengan profesional dengan pengawasan akuntan. Sumbangan bisa diserahkan ke Sekretariat 'dembanSaribu' di Jalan Garuda Raya No 4, Percut Sei Tuan, Telp 061-7325632. Selain itu mereka juga membuka kesempatan bagi orang-orang yang ingin melestarikan budaya Batak.

"Sebagai auditor semua sumbangan (pemasukan dan pengeluaran), ditunjuk Pahala Napitupulu, akuntan pajak yang juga pimpinan ormas buruh di Medan," terang Efendy.

Source : merdeka

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ