HyeSoosSong

Mall-mall yang menyerap subsidi

Posted by : dnanshmr
25 Juni 2012



HyeSoosSong Gegap gempita pusat perbelanjaan di Jakarta selalu menghiasi langit ibu kota melalui atraksi lampu yang sangat menarik mata. Di sisi lain, listrik yang terserap juga tidak sedikit.

Contohnya saja adalah mall Grand Indonesia yang terletak di jantung ibu kota yaitu di dekat bundaran Hotel Indonesia. Tahukah berapa besaran listrik yang dikonsumsi oleh mall tersebut? PLN menyisihkan sebesar 2 hingga 3 MW untuk mall tersebut. Kapasitas yang sama juga bisa digunakan untuk melistriki sekitar 900 desa.

Menurut data PLN, hingga tahun lalu, daya terpasang listrik untuk DKI Jakarta dan sekitarnya dimakan oleh golongan bisnis sebesar 33,6 persen. Sektor bisnis tersebut termasuk mall-mall maupun sektor bisnis lainnya.
Sementara di sisi lain, 0,34 persen listrik di Jakarta digunakan untuk fasilitas sosial seperti Rumah Sakit, puskesmas, pemadam kebakaran dan lain sebagainya. 

Di sisi lain, pendapatan PLN yang berasal dari tagihan listrik tersebut, bisnis hanya memasok 23,86 persen.
Juru Bicara PLN, Bambang Dwiyanto mengatakan bahwa tarif untuk bisnis masih disubsidi oleh pemerintah, meski tidak sebanyak konsumen rumah tangga dengan kapasitas terpasang listrik 450 VA.

"Masik disubsidi. Bahkan B3 dan B2 (golongan bisnis) merupakan 10 golongan penerima subsidi terbesar," ujar Bambang.

Sial bagi PLN, usulan kenaikan tarif dasar listrik untuk industri dan bisnis tahun ini terpaksa disimpan kembali di dalam peti. Kalangan industri dan bisnis menolak usul tersebut dengan alasan masih adanya kemungkinan kenaikan harga BBM tahun ini.

Terpaksa PLN masih harus meminta subsidi kepada pemerintah Rp 64,9 triliun tahun ini.

Cr : merdeka
Via : HyeSoosSong

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ