HyeSoosSong

24 Mei 2012


Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono mau dihajar di Bandara Ternate, Maluku Utara. Hal ini terjadi karena konflik internal di Partai Demokrat Maluku. Sejumlah pengurus Partai Demokrat Maluku Utara tidak puas dengan langkah Dewan Pimpinan Pusat.

Penghadangan yang berujung dengan aksi pemukulan tersebut bermula dari surat DPP Partai Demokrat mengenai penunjukkan panitia pelaksana Musda di luar sepengetahuan DPD Partai Demokrat Malut.

"Padahal, DPD Partai Demokrat Malut telah membentuk panitia pelaksana yang diketuai oleh Maryam Amra, entah apa dasarnya menjelang pelaksanaan musda muncul surat dari DPP. Itulah yang membuat kader dan simpatisan saya marah," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Malut, Thaib Armaiyn. Demikian ditulis antara, Kamis (24/5).

Menurut Thaib, masalah tersebut sudah disampaikan kepada Anas dan Edhie, namun untuk menuntaskan masalah itu, Anas telah meminta dirinya ke Jakarta pekan depan untuk klarifikasi lebih lanjut.

Musda II Partai Demokrat Malut sejak awal diprediksi akan menimbulkan keributan, karena ada dua panitia pelaksana yakni yang dibentuk oleh DPD I Partai Demokrat Malut dan yang dibentuk sesuai surat dari DPP Partai Demokrat.

Musda yang dibentuk DPD Partai Demokrat Malut semula akan digelar di Hotel Corner tanggal 24 sampai 25 Mei, sedangkan musda yang akan digelar oleh panitia yang ditunjuk DPP Partai Demokrat pada waktu yang sama di Hotel Amara, namun akibat insiden tersebut kedua musda itu dibatalkan.

Ada tiga calon yang maju pada Musda DPD Partai Demokrat Malut yakni Thaib Armaiyn, Beni Laos (pengusaha) dan Rahmi Husen (anggota DPRD Malut dari Fraksi Partai Demokrat).

Anas dan Ibas pun langsung kembali ke Jakarta.

Source : merdeka

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ