HyeSoosSong

19 Januari 2012

Sekjen DPR Nining Indra Saleh menjelaskan kepada wartawan mengenai Ruang Badan Anggaran yang baru di kompleks Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2012). Ruang di Gedung Nusantara II DPR ini menghabiskan anggaran Rp 20,3 miliar. Renovasi itu untuk mengoptimalkan kapasitas ruang, memperbarui sistem penerangan, pendingin, sound system, akustik, lantai, dan plafon.

JAKARTA — Harga satu buah kursi baru di ruang Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,  yang direnovasi harganya sekitar Rp 24 juta. Kursi itu diimpor dari Jerman.

Sesuai pengantar, kursi itu dikirimkan PT Dekorindo Selbytra Nug, dengan alamat di kawasan Pondok Indah, Jakarta. Diperoleh informasi, pemilik perusahaan itu bernama Selby Nugraha. Namun, nomor telepon genggamnya tidak bisa dihubungi hingga semalam.

Penelusuran Kompas, Rabu (18/1/2012) malam, di situs www.think-furniture.com dan www.connox.com, menemukan harga dan spesifikasi kursi bermerek Vitra yang dipakai di ruangan baru Banggar itu. Tiga jenis kursi Vitra ID ialah Vitra ID Trim, Vitra ID Soft, dan Vitra ID Mesh. Kursi itu dihargai paling mahal sekitar Rp 9,1 juta.

Rabu, Kompas juga mendatangi PT Jagat Rona Semesta, konsultan pengawas renovasi ruang Banggar DPR dengan nilai kontrak Rp 234,390 juta. Namun, di Kompleks Griya Intan, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang disebut sebagai alamatnya, tidak ditemukan perusahaan itu. ”Dulu mungkin pernah ada,” ungkap Ahmad, petugas Kompleks Griya Intan.

Renovasi ruang Banggar DPR yang terletak di Gedung Nusantara I menuai kontroversi karena anggarannya dinilai terlalu mahal yaitu mencapai Rp 20,3 miliar.

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR Sumirat menyampaikan, Selasa (17/1/2012), pimpinan Banggar yang menentukan spesifikasi barang yang diajukan konsultan perencana dari PT Gubah Laras. Salah satunya yakni kursi impor seharga Rp 24 juta per unit.

PT Gubah Laras adalah konsultan perencana dengan kontrak Rp 565,5 juta. Pelaksana pekerjaan adalah PT Pembangunan Perumahan (Tbk) dengan kontrak Rp 19,995 miliar. (NTA/NWO)
 
Sumber : Kompas Cetak

Via : Kompas

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ