HyeSoosSong

26 Desember 2011


Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Wiendu Nuryanti menegaskan  masih banyak museum di Indonesia yang tidak layak dan pantas. Oleh karena itu, revitalisasi museum mendesak dilakukan karena terancam keberadaanya. 

"Yang layak, pantas dan bukan hanya semacam gudang penyimpan, jumlahnya kurang dari 30 persen dari sekitar 300 museum yang ada saat ini, sehingga perlu direvitalisasi," kata Wiendu saat menjadi pembicara dalam seminar nasional Mengukuhkan Strategi Kebudayaan Nusantara Untuk Kedaulatan di UGM, Sabtu (17/12). 

Wiendu melanjutkan  revitalisasi museum di Indonesia sangat mungkin dilakukan seperti halnya revitalisasi terhadap pasar tradisional. Selain revitalisasi, regulasi dan  jejaring antar pengelola museum juga perlu dillakukan dan diperkuat. Ia pun berharap kegiatan kecintaan museum di Indonesia perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan tentang wajib museum. 

Sementara itu, Wiendu juga menjelaskan  bahwa kebudayaan di dunia saat ini terus berkembang dan berinteraksi menembus batas wilayah dunia. Ia mencontohkan perkembangan kebudayaan di Indonesia, di mana saat ini  muncul banyak  jenis dan pusat - pusat kebudayan asing seperti  India, Perancis, serta Belanda.

“Kita harus aktif bagaimana membuat seting agenda budaya Indonesia di luar negeri agar tidak kalah dengan asing,” imbuh Wiendu.

Ia melanjutkan, pembangunan kebudayaan Indonesia perlu memperhatikan faktor sumber daya budaya dan lembaga budaya. Sumber daya budaya seperti para pekerja budaya yang telah ada saat ini perlu dipetakan profesionalismenya. Apalagi di era perdagangan bebas mobilitas manusia termasuk pekerja budaya antar negara sangat terbuka.

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ