HyeSoosSong

26 Desember 2011


Indonesia Mengajar
 
Yayasan nirlaba yang mengkhususkan diri untuk penyediaan guru di daerah-daerah terpencil di Indonesia, Indonesia Mengajar, mendapat sumbangan sebanyak 20 ribu buku. Buku-buku ini nantinya akan disebar merata ke 120 Sekolah Dasar (SD) di 14 Kabupaten di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Indonesia Mengajar. 

Buku sebanyak ini merupakan hasil kerjasama Indonesia Mengajar dengan produk minuman, Kapal Api, dalam program bernama 'Secangkir Semangat Selangit Harapan'. Kerjasama dimulai dengan melibatkan masyarakat untuk turut mengirimkan pesan berisi semangat untuk belajar ke situs www.secangkirsemangat.com atau pun melalui Twitter #secangkirsemangat.

Dari tiap satu pesan semangat, akan didonasikan dua buku. Dan hingga hari ke-22 situs dan Twitter ini dibuka, sudah terkumpul 10 ribu pesan yang artinya menyumbang 20 ribu buku. "Satu semangat menyumbang dua buku untuk pendidikan adalah penting untuk memajukan suatu bangsa," kata CEO Kapal Api Global Ihsan M Putri dalam jumpa pers di Restoran Harum Manis, Jakarta, Kamis (15/12).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar Hikmat Hardono, program ini akan sangat membantu yayasan binaannya karena selama ini buku memang jadi masalah utama di SD-SD terpencil. Dikisahkan Hikmat jika salah satu SD di Desa Belebak, Kalimantan Timur, buku yang dijadikan pegangan masih berkurikulum 1999. Buku pun hanya satu dan dipegang oleh guru yang mengajar.

"Padahal di tiap ujung-ujung Republik ini, anak-anak sangat semangat sekolah. Hingga kadang guru itu tidak bisa absen karena muridnya terus-menerus ingin belajar," kata Hikmat.

Indonesia Mengajar sendiri merupakan yayasan yang fokus menyalurkan anak-anak muda untuk menjadi pengajar di daerah terpencil selama setahun. Ada dua tujuan utama yayasan ini, pertama, memberi fasilitas pendidikan ke anak-anak di daerah terpencil. Kedua, diharapkan 10-15 tahun ke depan akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang sudah kenal dengan masyarakat dan memiliki empati pada mereka yang membutuhkan.

"Karena para pemimpin-pemimpin ini sudah pernah tinggal di satu daerah terpencil, dengan demikian mereka akan lebih peduli pada masyarakat dan pendidikannya," kata Hikmat lagi.
Source  : nationalgeographic

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ