HyeSoosSong

22 April 2012

Salah satu jenis kupu-kupu yang ada di penangkaran di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung , Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Zulkarnain

Maros - Selama tiga hari sejumlah aktivis pencinta alam di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menggelar acara memperingati Hari Bumi. Peringatan yang dimulai Jumat, 22 April ini berlangsung hingga Minggu, 24 April. Salah satu kegiatannya memberi makan kupu kupu di lokasi penangkaran hewan bersayap indah tersebut, yaitu Taman Nasional Bantimurung Maros.

Selain itu, mereka juga menanam bunga kembang sepatu serta 1.000 pohon trembesi di beberapa lokasi. "Acara ini dikemas dalam bentuk kemah bakti sebagai upaya menjaga kelestarian alam," kata Ridwan Hamid, Ketua Panitia Pelaksana Kemah Bakti ketika ditemui Tempo di lokasi perkemahan Bantimurung.
Menurut Ridwan, pemberian makan kepada kupu kupu sebagai cara mengajak warga menjaga binatang ini dari  kepunahan. Bantimurung yang dikenal dengan penangkaran kupu kupu kini sulit mendapati hewan tersebut hidup di alam bebas. Kupu kupu banyak diburu warga untuk dibunuh dan dijadikan suvenir.

Penanaman trembesi dan bunga kembang sepatu, kata dia, dimaksudkan untuk mengundang kupu kupu supaya datang dan berkembang biak secara alami. Agar warga peduli dengan hewan ini, peringatan Hari Bumi melibatkan murid sekolah dasar hingga sekolah menengah. Mereka diperkenalkan pentingnya menjaga lingkungan Taman Nasional Bantimurung yang luasnya mencapai 7.000 meter persegi.

Ridwan menambahkan, organisasi lingkungan yang terlibat dalam acara ini di antaranya Lemvaga Pencinta Alam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia,  Lembaga Swadaya Masyarakat Bumi Mentari, Forum Pemerhati Lingkungan Makassar, Lembaga Pemerhati Lingkungan Maros-Pangkep, Kelompok Pencinta Alam SMA Negeri 1 Bantimurung, serta beberapa murid sekolah dasar daerah setempat.


Direktur Bumi Mentari Andi Ilham mengatakan,  pemerintah seharusnya terlibat langsung dalam kegiatan in. "Kami butuh sinergi dengan berbagai kalangan, termasuk pemerintah," kata dia. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros Andi Bustam mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut.

"Ke depan akan kami tingkatkan kegiatan seperti ini. Kami akan melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintah. Pelestarian lingkungan sangat erat kaitannya dengan pengembangan obyek wisata," ujar dia.

Source : Tempo.co

0 komentar:

Copyright © 2012 HyeSoosSong | Another Theme | Designed by Johanes DJ