![]() |
Salah satu jenis kupu-kupu yang ada di penangkaran
di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung , Maros, Sulawesi Selatan.
TEMPO/Zulkarnain
|
Maros -
Selama tiga hari sejumlah aktivis pencinta alam di Kabupaten Maros,
Sulawesi Selatan, menggelar acara memperingati Hari Bumi. Peringatan
yang dimulai Jumat, 22 April ini berlangsung hingga Minggu, 24 April.
Salah satu kegiatannya memberi makan kupu kupu di lokasi penangkaran
hewan bersayap indah tersebut, yaitu Taman Nasional Bantimurung Maros.
Selain
itu, mereka juga menanam bunga kembang sepatu serta 1.000 pohon
trembesi di beberapa lokasi. "Acara ini dikemas dalam bentuk kemah
bakti sebagai upaya menjaga kelestarian alam," kata Ridwan Hamid, Ketua
Panitia Pelaksana Kemah Bakti ketika ditemui Tempo di lokasi perkemahan Bantimurung.
Menurut
Ridwan, pemberian makan kepada kupu kupu sebagai cara mengajak warga
menjaga binatang ini dari kepunahan. Bantimurung yang dikenal dengan
penangkaran kupu kupu kini sulit mendapati hewan tersebut hidup di alam
bebas. Kupu kupu banyak diburu warga untuk dibunuh dan dijadikan
suvenir.
Penanaman trembesi dan bunga kembang
sepatu, kata dia, dimaksudkan untuk mengundang kupu kupu supaya datang
dan berkembang biak secara alami. Agar warga peduli dengan hewan ini,
peringatan Hari Bumi melibatkan murid sekolah dasar hingga sekolah
menengah. Mereka diperkenalkan pentingnya menjaga lingkungan Taman
Nasional Bantimurung yang luasnya mencapai 7.000 meter persegi.
Direktur Bumi
Mentari Andi Ilham mengatakan, pemerintah seharusnya terlibat langsung
dalam kegiatan in. "Kami butuh sinergi dengan berbagai kalangan,
termasuk pemerintah," kata dia. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Maros Andi Bustam mengatakan sangat mendukung kegiatan
tersebut.
"Ke depan akan kami tingkatkan
kegiatan seperti ini. Kami akan melibatkan semua elemen masyarakat dan
pemerintah. Pelestarian lingkungan sangat erat kaitannya dengan
pengembangan obyek wisata," ujar dia.
Source : Tempo.co
0 komentar: