Aparat keamanan melakukan penutupan lubang yang digali para penambang illegal di petak 78 dan 79 milik Perhutani.
|
PAGARALAM - Tenaga ahli Jepang melakukan penelitian terhadap kandungan emas di Bukit Kayu Manis, Kelurahan Ujanmas, Muarasiban dan Bumiagung, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
"Ada sembilan orang tenaga ahli dari Jepang sudah mengambil sampel dan sekaligus melakukan penelitian terhadap kawasan perbukitan di Kecamatan Dempo Utara, untuk mengetahui kandungan emas di sana," kata anggota DPRD Kota Pagaralam, Herwanando, di Pagaralam, Senin (26/12/2011)
Menurut dia, kedatangan tenaga ahli Jepang itu sebagai tindaklanjut dari penemuan dan
penambangan yang dilakukan warga setempat dan dilaporkan berhasil mendapatkan logam mulia tersebut.
"Kendala yang dihadapi karena sebagian besar lahan masih dikuasai warga, dan menolak dilakukan pembebasan meskipun dengan harga tinggi," kata Herwanando.
Ia mengatakan, besarnya kandungan emas yang terdapat di kawasan itu mendorong pemerintah berupaya melakukan pembebasan, dan harga lahan naik cukup tinggi dari hanya Rp50 juta per hektare menjadi Rp150 juta per haktare.
"Keseluruhan kawasan Bukit Kayu Manis yang memang banyak mengandung logam mulia jenis emas itu bisa mencapai 5.000 hektare, terdiri dari beberapa kecamatan," ujar Herwanando.
Uji coba yang sudah dilakukan di Kelurahan Ujanmas, untuk 10 kilogram bebatuan bisa menghasilkan antara 2 hingga 3 gram butiran emas.
Bukti lain jika daerah itu memiliki kandungan emas, yaitu hampir setiap tempat batu mengandung pirit bercampur dan tembaga.
"Kondisi alamnya juga memiliki kesamaan dengan lokasi penambangan emas di Lubuklinggau, Sumsel dan Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat," tambah Herwanando
Herwanando mengatakan, warga sudah beberapa kali menambang emas dan menjualnya dalam bentuk bongkahan emas 24 karat. Hanya saja penambangan ini masih tersembunyi, hanya dilakukan di lingkungan terbatas saja.
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kota Pagaralam, Haryanto mengakui bahwa Pagaralam memiliki kandungan emas. Namun, karena banyak kawasan masuk hutan lindung, perlu dipertimbangkan konsekuensi penambangan. Menurutnya, kekayaan alam harus dikelola dengan baik.
Sumber : ANT
Via : Kompas
0 komentar: